Pemberontakan Si Genjer

Hidup adalah perjuangan. Bukankah begitu? Terkadang kita berandai-andai bahwa seseorang yang kaya raya hidupnya pasti enak, apa-apa tinggal telpon, ke mal tinggal nunjuk sudah ada yg bayar. Ga ada susahnya.

Bukankah mereka tetap berjuang untuk kesehariannya. Berjuang supaya dapurnya ngebul, berjuang untuk citra dirinya, bahkan pasti berjuang untuk memikirlan mau apa. Coba tanya mas Tommy Soeharto dan saudara-saudarinya. Tanya juga mas Kaesang Pangarep. Masalahnya bagaimana menyikapinya?

Ha ha ha.. juk arep ngomong opo to iki.

Oh iya, hal di atas berlaku juga saat berkutat di Tlatah Bocah. Tahun 2004, ketika mau bikin spanduk. Seorang teman siap mendesainkan. Tunggu punya tunggu, tidak juga mengerjakan. Ketika ditanyakan malah bilang gampang kok Corel itu. Singkat cerita, akhirnya berjibaku belajar Corel. Sampai sekarang mendesain pakai Corel mah biasa, dalam artian ya hasilnya seperti itu-itu saja ga ada peningkatan. Wkwkwk.

Cerita lain, saat tahun 2007 mengadakan Festival Tlatah Bocah pertama kalinya. Handikem punya, pengambilan film banyak, namun kendala biaya menghadang jika dibawa ke jasa editing.

Ada kawan yang memberi master Ulead dan sedikit memberikan kisi-kisinya. Siapakah kawan tersebut, maaf sungguh lupa tapi jasanya jelas tak, terlupakan. Tidak berapa lama bisalah kalau cuma edit film menggunakan Adobe Premiere, Sony Vegas, Ulead, dll. Tapi ya itu, cukup sampai hal dasar yang dikuasai. Tahu sedikit jika diajak berdiskusi tapi untuk mengembangkan ada kendala kesenimanan sehingga hasilnya monoton.

Demikian pula beberapa hari lalu di Omah Ngisor di dusun Sambak, tepatnya kantor dan rumah dinas mas Antok, pak Direktur Festival Tlatah Bocah XIII tahun ini. Mau mengedit dengan Corel ternyata banyak fasilitas yang ga bisa dibuka. Harap maklum, kami menggunakannya secara gratisan. Untunglah ada Puji Stoic yang sabar memandu trik-trik sehingga problem teratasi dan bereksperimen atas kendala yang ada. Mulai hari itu pula belajar Adobe Photoshop dari mas Puji, sang penjaga muara sungai Pabelan.

La terus judul Pemberontakan si Genjer itu maksudnya apa? Ya ini. Baru mau masuk pada pokok pembicaraan.

Sayur genjer buatan Bu Ana Apriana, istri Direktur Festival Tlatah Bocah XIII, uuueennakkk tenan. Suuerrrr. Coba bandingkan dengan bakso yang paling enak di Jogja ini. Sayur genjer sayur klasik, fenomenal, sayur politis mau dilawan dengan yang ngepop. Ha… ha..

Kenapa sih ketika seseorang menyebut genjer sebagian yang lain langsung esmosi dan bulu kuduknya berdiri? Apalagi kalau mendengar lagu yang berlirik seperti ini:

Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Emake thulik teka-teka mbubuti genjer
Emake thulik teka-teka mbubuti genjer
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih
Genjer-genjer saiki wis digawa mulih

Link, link, mana link? Sabar, lanjutkan baca dulu, di bawah sendiri sudah kami siapkan kok.

Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar
Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
Emake jebeng padha tuku nggawa welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah

Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelanca
Genjer-genjer dipangan musuhe sega

Nih tautannya, dipopulerkan oleh Lilis Suryani penyanyi terkenal yang tinggal di Gang Kelinci, gang paling dicari se nusantara.

Nah, kalau pengin tahu bagaimana membuat sayur genjer yang super, tinggal kontak kami pada ikon di bawah ini:

Berikut agenda:
FESTIVAL TLATAH BOCAH XIII
“Wayahe Cancut Taliwanda”
Dusun Bebengan, Desa Sriwedari, Kec. Salaman, Kab. Magelang

Senin – Kamis
19 – 22 Agustus 2019
Jam Kerja

Pengurusan Adminduk

= = =

Sabtu – Minggu
24 – 25 Agustus 2019
08.00 – 23.00 WIB

* Puluhan pertunjukan dr Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY.
* Belasan lokakarya,
* Lapak komunitas,
* dll.