Tebak Gambar: Carilah 1 Perbedaan dari Kedua Gambar Ini

Sudahkah Anda melihat poster Festival Tlatah Bocah 2019? Yup. Desain gambar itu merupakan karya Singink, anak muda berbakat dari Desa Ngawonggo, Kecamatan Kaliangrik di lereng gunung Sumbing. Bisa membayangkan to kalau di sana pasti dingin?

Nah, terkait gambar yang kami unggah di atas. Tahukah perbedaannya? Cermati baik-baik bahwa ada 1 hal yang sangat mencolok. Sapu pandangan mata dari kiri atas ke kanan di gambar “sebelum” lanjutkan pada gambar “sesudah“. Jika belum menemukan perbedaannya, turunkan pandangan mata sedikit ke bawah, sapu lagi dari kiri ke kanan di gambar “sebelum” lanjutkan pada gambar “sesudah“. Sudah ketemu? Ulangi terus menerus sampai menemukannya ya.

Berikut clue nya:

Festival Tlatah Bocah XIII disemarakkan oleh puluhan komunitas seni dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DI Yogyakarta, dll. Mereka akan menyajikan wayang bocah, dalang cilik ludruk, reog, grasak, kubro, jathilan, berbagai tarian rakyat dan juga beberapa aliran musik. Mayoritas pengisi acara adalah anak-anak. Selain itu masih ada belasan lokakarya seperti: sablon cukil, tindes art, daur ulang botol bekas, kerajinan enceng gondok, origami, permainan jadul, perpus keliling, dll. Seluruh acara yang terangkai pada hari Sabtu – Minggu tanggal 24 – 25 Agustus 2019 ini GRATIS semuanya. Tuan rumah festival adalah Dusun Bebengan, Desa Sriwedari, Kec. Salaman, Kab. Magelang. Tema tahun ini “Wayahe Cancut Taliwanda” bermakna “saatnya semua berpartisipasi tanpa memandang umur, jender, suku, agama, dll“.

Mengapa di Dusun Bebengan?

Festival Tlatah Bocah rutin digelar setiap tahun sejak 2007. Lokasi festival berpindah-pindah dusun sesuai alamat komunitas seni yang terlibat dalam jejaring Tlatah Bocah. Mereka berasal dari lereng Merapi, Sumbing, dan Menoreh. Komunitas yang terbanyak berasal dari lereng Merapi yakni dari dusun Stabelan, Klakah Tengah. Keduanya di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Selain itu juga komunitas dari Dusun Gowokpos, Sengi, Grogol, Tutupngisor, Sumber, Berut, Gumuk, Ngargotontro, dan Ngandong yang berada di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Sedangkan dari lereng Sumbing adalah komunitas dari Dusun Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Yang terakhir adalah komunitas dari Dusun Bebengan, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang yang berada di lereng perbukitan Menoreh.

Sebagian besar komunitas tersebut pernah menjadi tuan rumah. Tahun ini tuan rumahnya adalah Dusun Bebengan. Komunitas seni di dusun ini terlibat di Tlatah Bocah semenjak tahun 2011. Mereka mempunyai kesenian jaran debog, yakni tarian kuda kepang yang terbuat batang daun pisang. Meskipun penampilan dan propertinya sangat sederhana, namun anak-anak ini sangat percaya diri, berani tampil di hadapan ribuan penonton.

Kembali ke pokok permasalahan, kembali ke clue

Sudahkah Anda temukan 1 perbedaan dari kedua gambar yang diunggah. Kata kuncinya adalah kalau gambar sebelum: “lebih dari … komunitas seni”, sedangkan gambar sekarang: “lebih dari … komunitas seni”. Sudah tahu kan apa yang berubah?

Jumlahnya sodara-sodara. Tadinya diperkirakan 30 an lebih sedikit komunitas seni yang terlibat, namun ternyata dari hari ke hari selalu saja ada yang mendaftarkan sehingga saat ini tercatat lebih dari 50 komunitas seni akan tumpah ruah di Festival Tlatah Bocah XIII. Apa ya tetap tidak tertarik bergabung di kemeriahan festival kami?

Gambar di atas adalah Erwin dari Mertoyudan. Dia adalah finalis mas / mbak duta wisata Kabupaten Magelang beberapa tahun lalu. Meskipun bertetangga kecamatan namun kami bertemu dia ketika dia dan Ucup, (temannya) kebingungan mencari penginapan dan spot-spot menarik di Pulau Karimunjawa. Akhirnya mereka berdua ngikut saja kemana kami pergi. Setelah itu, jika Tlatah Bocah mengadakan kegiatan, dia menjadi sukarelawan termasuk suka-suka mengoleksi cinderamata yang kami produksi serta rela-rela keluar uang yang seharusnya untuk beli bensin.

Foto itu diambil saat dia datang ke rumah untuk mengambil kaos pesanannya. Tetiba melihat topi khusus untuk festival, langsung jatuh cinta dan merogoh sakunya. Begitu mengenakan topi rimba tersebut, wajahnya semakin ceria dan tambah ganteng. Dugaan saya, jika saat final pemilihan mas duta wisata Kabupaten Magelang dia mengenakan topi tersebut, saya yakin dia menang karena juri-juri dan peserta lain jatuh hati pada topinya.

Jangan khawatir, pada festival tahun ini kami sudah siapkan kaos, topi, totte bag, notes, gelang, dll. Ayoooo, info lengkap, dapat hubungi WA berikut: