Bondo Nekat + Modal Dengkul = Festival Tlatah Bocah

Bondo Nekat + Modal Dengkul = Festival Tlatah Bocah

Kemarin saat turing ke Jogja bertemu seorang kawan lama…
cipika cipiki bentar,
lalu pembicaraan pun asik
dalam bahasa Jawa (berikut terjemahan bebasnya)

Kawan (K): Bagaimana rencana festivalmu?

Saya (S): Alhamdulillah, banyak yang respon ingin terlibat. Tercatat sudah 30 an kelompok seni dan itu nantinya akan nambah terus. Saat ini yg sudah mendaftar dari Banten, Bandung, Indramayu, Blora, Purwodadi, Salatiga, Jombang, Surabaya, Jogja, Magelang, Merapi, Menoreh, Sumbing. Ada lokakaryanya yang diisi belasan komunitas juga.

(K): Bagaimana cara mendanainya. Dapat sponsor dari mana?

(S): Kami mengistilahkannya festival semi mandiri, dimana panitia mencari duit dengan berjualan cinderamata kaos tematik dan juga mencari barang layak pakai untuk dijual.

(K): Terus, modal awal punya berapa?

(S): 50 ribu rupiah

K: Kok bisa?

S: La yo bisa, wong festival sejak tahun 2007 ya ga pernah punya duit, nyatanya bisa

K: Kok bisa?

S: Ya bisa

K: Kamu tuh gila atau gimana?

S: Ya ga tau, la mau berobat ke dokter aja ga mampu je.

K: Rumusannya gimana?

S: Semuanya khan partisipasi

K: Maksudnya?

S: Yang siap jadi tuan rumah wajib sediakan konsumsi (sebagai patokan ya senilai 1500 piring) untuk siapa saja yang hadir serta menjadi panitia lokal yang mengurusi akomodasi (penginapan di rumah-rumah penduduk setempat) Tim kesenian yang berpartisipasi meluangkan waktu latihan kira-kira dua bulan sebelumnya di masing-masing komunitasnya. Transportasi ke lokasi festival ya iuran anggota grup masing-masing. Tim kesenian dari Merapi, Sumbing, Menoreh terlibat juga dalam kepanitiaan menggagas ide, bergotong royong dengan tuan rumah menyiapkan panggung, dekorasi, dll.

K:
O gitu to..
la terus kebutuhan yang sifatnya harus dibayarkan?
Son sistem, listrik, kawat, paku, dll

S:
Nah itu upaya kami


K:
Sejauh mana upayamu?

S:
Woro2 di fesbuk, twitter, serta WA kawan-kawan.
Pokoknya menghalalkan segala cara

K:
Sudah ada hasil?

S:
Ya belum

K:
Kamu itu gila juga ya rupanya

S:
Ya belum
Tapi teman=teman sudah banyak yang menjanjikan barang layak pakai kok. Tapi masih janji aja sih. Huuaahaa..ha…ha masih janji.
Layak pakai itu kita jual di dusun2 Merapi, lumayan lo sekali jual bisa 700 ribu.. padahal kita jualnya cuman 2000 ditawar 500 perak. Wis pokoknya latihan sabar

Donasinya kadang bikin emosi juga
Mosok celdam bekas didonasikan, mosok mobil-mobilan ga ada rodanya dikirimkan ke kami, mosok boneka tanpa tangan disumbangkan..

Coba, yg spt itu jalan pikirannya bagaimana ya????
Kalau kita dapat sumbangan buku pelajaran, segera deh kita jual ke tukang loak, uangnya untuk beli tempe dan tahu. La terus gimana lagi, kalau diberikan ke perpustakaan teman2, ya cuman menuh-menuhin tempat, tidak ada yang pinjam.

Kalo dapat buku cerita, kita distribusikan ke perpustakaan2 komunitas

Tapi ada juga yang menarik

Minggu lalu ada yang menyumbang tivi,

Kemarin ada yang mengirimi kami korden,

Tahun lalu ada yang menyumbang komputer dan juga kami dapatkan 3 sepeda,

Kita juga sablon kaos sendiri untuk teman2 yang ingin berdonasi
Kalo ditanya harga bingung je, pokoknya berapa donasimu kami kasih kaos. Ha..ha..ha ada lo yang 1 juta cuman minta kaos 1, ada yang 300 ribu ga minta kaos, la yang minta maaf terus menerus karena cuman kasih 70 ribu minta kaos dikirim secepatnya, kami tentu saja ucapkan banyak terimakasih (sama persis kalimatnya dengan yg donasi 1 juta kok)..ha..ha..haa namun kami tambahi saran: jika ditanya donasinya berapa, jawab saja donasi 500 ribu. Ha..ha..haa…

akhir kata…
maaf pamit dulu, aku buru-buru nih, masih ada 7 tempat yang harus kudatangi.

Ayoo siapa mo kirim barang layak pakai
Boleh juga bantu share -share – share -share

FESTIVAL TLATAH BOCAH XIII
“Wayahe Cancut Taliwanda”

di Dusun Bebengan, Desa Sriwedari, Kec. Salaman, Kab. Magelang

Sabtu – Minggu / 24 – 25 Agustus 2019
* Puluhan pertunjukan dr Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY.
* Belasan lokakarya,
* Lapak komunitas,
* dll.

Ingin berdonasi barang layak pakai, sila klik WA di bawah ini:

tlabo

3 thoughts on “Bondo Nekat + Modal Dengkul = Festival Tlatah Bocah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *